Ishaq (Ibrani: יִצְחָק, Standar Yiẓḥaq Tiberian Yiṣḥāq ; Arab: إِسْحَاقَ, ʾIsḥāq)
(sekitar 1761 SM - 1638 SM)[1][2] adalah putra kedua Nabi Ibrahim setelah Ismail yang
beribu Siti Hajar dan merupakan orang tua dari Nabi Yaqub.[3]
Ishaq diutus untuk masyarakat Kana'an.
Kisah Nabi Ishaq sangat sedikit diceritakan dalam Al-Qur'an. Nabi Ishaq
disebutkan dalam Al-Qur'an sebanyak
15 kali.[4] Sedangkan keutamaan Nabi Ishaq
disebutkan 9 kali dan kenabian Ishaq 10 kali.[5] Dikatakan bahwa ia memiliki 2 anak dan
meninggal di Al Khalil.
Etimologi
Nama Ishaq berasal dari bahasa Yahudi Yiṣḥāq yang berarti tertawa / tersenyum. Kata
itu didapatkan dari ibunya, Sarah yang tersenyum tidak percaya ketika
mendapatkan kabar gembira dari malaikat Jibril.[6]
Genealogi
Ishaq bin Ibrahim bin
Azar bin Nahur bin Suruj bin Ra'u bin Falij bin 'Abir bin Syalih bin Arfakhsyad
bin Syam bin Nuh.
Ishaq menikah dengan Rifqa binti Batnail bin Nahur bin Tarih, menikah pada
tahun 2088 SM.
Dari pernikahan ini Ishaq memiliki dua anak kembar Yaqub dan Al-Aish ('Aysu).
Kisah
Sebelum kelahiran Ishaq, Sarah dan suaminya, Ibrahim mendapat
kabar gembira dari Allah melalui malaikat Jibril.[7] Dalam pesan itu malaikat Jibril
menyampikan pesan bahwa Sarah akan melahirkan seorang anak laki-laki bernama
Ishaq yang kelak akan menjadi seorang nabi[8].
Namun, Sarah tersenyum karena merasa heran dan aneh. Dia merasa aneh karena
tidak mungkin dia dan suaminya dapat memberi keturunan jika usia mereka sudah
cukup tua, yaitu Sarah berusia 90 tahun dan Nabi Ibrahim 100 tahun.[9] Ishaq pun akhirnya terlahir di kota
Kana'an pada tahun 1761 SM.
Ishaq merupakan anak kedua dari Nabi Ibrahim dan Sarah setelah
Ismail. Bersama Ismail, ia menjadi penerus ayahnya untuk berdakwah di jalan
Allah. Ketika Ibrahim telah sangat tua, Ishaq belum juga menikah. Ibrahim tidak
mengizinkan Ishaq menikah dengan wanita Kana'an karena masyarakatnya tidak mengenal
Allah dan asing terhadap keluarganya. Karena itu, Ibrahim memerintah seorang
pelayan untuk pergi ke Harran,
Irak dan membawa
seorang perempuan dari keluarganya. Perempuan yang dimaksud itu adalah Rifqah
binti Batnail bin Nahur, saudara Ibrahim yang kemudian dinikahkan dengan Ishaq.[6][10]
Setelah 10 tahun Ishaq menikah dengan Rifqah, lahirlah dua anak
kembar. Anak pertama diberi nama Al-Aish dan anak kedua Yaqub yang
lahir dengan memegang kaki saudaranya. Ishaq lebih menyayangi Al-Aish daripada
Yaqub. Dari Ishaq-lah kemudian terlahir nabi-nabi Bani Israil.[6]
Menurut salah satu riwayat, Ishaq meninggal pada usia 180 tahun.[6]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar